COMMERCIAL

Camat Cisewu Bersama Gegel Jubleg:

Camat Cisewu Bersama Gegel Jubleg:
Jadi Sejarah Sejak 4 kali Ikut Hari Jadi Garut

           
4 kali ganti camat, 4 kali mengikuti acara hari jadi Garut, --baru di tahun 2016 ini, Camat Kecamatan Cisewu ikut serta dalam rombongan kelompok seni Gegel Jubleg. Menari di sepanjang jalan Ahmad Yani-Garut. Menambah semangat para seniman, lelah berubah menjadi gairah. Membangkitkan harapan baru, untuk bangkitnya kesenian tradisi yang seringkali dipandang sebelah mata oleh sebagian pemerintah.
Didampingi Camat Cisewu, Doni Rukmana, S.Pd, beberapa orang seniman beratraksi dengan cara menggigit jubleg sembari meloncat ke punggung temannya, membentuk segitiga. Seniman yang lain melakukan gerakan-gerakan silat membentuk formasi lingkaran. Dua orang sinden terus bernyanyi menyayat diiringi tetabuhan yang  tak henti-hentinya dimainkan. Doni  pun menari-nari. Tepukan riuh terdengar  dari Bupati Garut H. Rudi Gunawan, SH serta jajaran dan para penonton yang berdesakan di dekat panggung.
            Kebersamaan Doni Rukmana, S.Pd, camat yang sedang mempromosikan makanan unggulan Cisewu (sale, madu, gula semut) ini. Disambut antusias para seniman, “Saya merasa bangga atas kehadiran pak Camat. Beliau telah sama-sama merasakan bagaimana panasnya matahari di alun alun Garut. Hingga mengantarkan kami ke depan Pak Bupati untuk menampilkan kesenian,” ujar Abah Icang (70), sesepuh kelompok seni Gegel Jubleg, saat ditemui di rumahnya.
            Ditemani  Hendra Sukmawan, S.Pd.I, dan Anggi Pebriana, S.Sos., pengurus Gagak Karancang Manajemen. Doni mengungkapkan, tujuan keikutsertaan ia dalam kegiatan itu berdasarkan pemikiran: bahwa potensi di wilayah Cisewu harus terus digali dan dipromosikan ke luar daerah. Dengan harapan Cisewu nantinya, bukan hanya persinggahan para turis yang mengunjungi Pantai Ranca Buaya saja. Tetapi bagi mereka menjadi tujuan objek wisata. Begitu pun dengan Gegel Jubleg, merupakan seni unggulan kecamatan Cisewu, harus terus dipublikasikan dan dikemas secara kreatif dan inovatif agar betul-betul memiliki nilai jual yang tinggi, serta mampu bersaing dengan seni unggulan daerah lain.
“Saya ingin kecamatan Cisewu ini maju di segala bidang. Baik itu kesenian, ekonomi, infrastruktur, dan sebagainya. Jika suatu saat nanti saya pindah, saya telah membuat yang terbaik bagi daerah Cisewu,” tutur Doni Rukmana, S.Pd (23/2). Sebelum dimulai acara helaran budaya hari jadi Garut ke 203. Ia pun berharap, bahwa pemuda harus ikut serta dalam upaya mempercepat pembangunan dan melakukan sebuah perubahan-perubahan untuk memajukan daerahnya.
Disamping itu, Camat yang baru beberapa bulan bertugas di Cisewu ini, menyarankan seni Gegel Jubleg harus mengadakan regenerasi untuk keberlanjutan dan kemajuan kesenian tradisi sendiri khsusunya, umumnya industri kreatif di Kecamatan Cisewu. Salahsatunya ia telah memfasilitasi para kreator seni untuk berkreasi dari mulai seni pertunjukan hingga produk-produk unggulan, dengan membuka galeri di halaman kantor dinasnya.
“Semoga perhatian terhadap kesenian di Cisewu terus berlanjut pak! Kini kesenian tradisi telah diambang kemusnahan. Dan bukan hanya perhatian, wujud kongkret yang berkelanjutan kami harapkan. Kami siap bekerjasama. Biarlah sebagian pemimpin lain melupakan dan tak melaksanakan janji-janji politiknya. Karena jabatan adalah amanah, bukan hanya akan terus ditagih rakyat. Namun akan ditagih oleh tuhan setelah kematian nanti,” ujar Anggi Pebriana. (Gun Gun Nugraha)

Poto: Camat Cisewu, Doni Rukmana, saat mendampingi seni Gegel Jubleg (23/2)



Para seniman Gegel Jubleg saat melakukan atraksi






Posting Komentar

0 Komentar